Minggu, 07 Februari 2010

Panggilan yang membebaniku

Panggilan Yang Membebaniku

Cerita Pertama
Semasa aku SMA, aku dipanggil Kakak oleh adik-adik kelasku. Dan aku suka. Tapi, adik-adik teaterku pada “kurang asem” . Panggilan itu di plesetin, jadi “Kak Kiki.... Kak Kiki...KaKi...KaKi...”*dengan tempo cepat* Huaaa.... muncullah tanduk diatas kepalaku.Masak KaKi (singkatan dari Kak Kiki) >>> ingat!!! Adegan ini jangan ditiru. Berbahaya.

Cerita kedua
Saat semester 3, saat itu juga aku punya adik tingkat. Tapi entah kenapa aku ga’ mau dipanggil “Mbak” .Bagiku panggilan itu membebaniku. Karena seorang “Mbak” harus punya ilmu, pemahaman, dan segalanya mendekati sempurna deh*ini pikiranku dulu saat aku masih kolot dan belon pinter*. Lagipula adik tingkat dibawahku 1 tahun, umurnya sama denganku. Karena aku sekolahnya prematur. Maksudnya tidak seperti anak umumnya yang berusia 6 tahun saat kelas 1 SD. Usiaku 5 tahun saat aku kelas 1 SD. Tapi untuk tahun selanjutnya mentalku udah kuat buat menerima kenyataan bahwa aku sudah jadi “Mbak-Mbak” *udah tuaaaa*

Cerita selanjutnya
Agustus 2007, aku ditawari untuk menjadi guru TK. Dan itu berarti aku harus mau dipanggil BUNDA. Dan lagi-lagi aku terbebani. Karena ga’ cucok sama aku yang kayak gini. Aku khan Serem dan Kasar *ih...buka aib ndiri! Oh bukan, ini tawadhu’ namanya!! Jiyaahhh... kagak nyambung* dan tiba-tiba dipanggil BUNDA yang identik dengan orang yang lemah lembut dan wanita banget deh. Mau ga’ mau, suka ga’ suka , harus di panggil BUNDA Kiki. Dan ujung-ujungnya terbiasa ampe sekarang. Dan terbukti aku ga’ serem-serem amat, karena malaikat-malaikat kecilku sangat meyayangiku *hayah...kiki geeuuurr* terlihat dari sinar mata ketulusannya....

Cerita terakhir *huff...akhirnya terakhir juga*
Disemester akhir ini, aku harus mengikuti Pengalaman Praktek Lapangan (PPL) ke SMA favorit di kotaku. Dan karena aku mau praktek jadi guru. Jadilah aku di panggil “BU Guru” *huuuuaaaa.... inilah panggilan yang tak kusukai. Awalnya* Umur mereka itu kayak adik-adikku. Tapi mereka memanggilku “Bu....” Sungguh, belom siap dengan panggilan yang satu ini.
Mau ga’ mau...Suka ga’ suka.... Siap-ga’ siap. Waktu akan terus bergulir. Dan akan membawamu ke kejadian-kejadian yang tak engkau duga sebelumnya. Maka persiapkan dirimu untuk melewati setiap kejadian itu dengan membawa bekal ilmu, pengalaman dan pemahaman serta mental yang kokoh.
Selamat menanti panggilan – panggilan baru ya sobat . . .
Karena mungkin setelah panggilan ibu guru, aku akan dipanggil dengan Ny. X, atau dengan Ummi nantinya dan lainnya. Seperti itu juga kalian. So, Bersiap siagalah )I(

Tidak ada komentar: