Selasa, 19 Oktober 2010

Berawal Karena Huruf “A”

Apakah namamu berawalan huruf A????
Kalo iya…, Sama dunk. Toss dulu nyok ^^
Ternyata huruf A menyimpan banyak misteri
Sempet protes juga sama papah gara-gara dikasi nama berawalan huruf A
Kenapa protes?karena pas sekolah dulu, absen selalu pertama atau paling jauh ketiga. Ya…di awal-awal lah. Bukan hanya aku yang protes, adik-adik ku pun juga. Karena kami berempat saudara namanya berawalan huruf A.
Kalo disuruh ngerjain tugas kedepan pasti deh duluan. Yah karena itu tadi, absennya nomor satu. Karena Absensinya sesuai huruf abjad. Nasib. Tapi, ternyata orang tua emang ga sembarang kasih nama. Kenapa orang tua kasih nama berawalan huruf “A” ??? karena dia mau, anaknya selalu siap dalam menghadapi tantangan , contohnya ya itu pas sekolah. Maju ke depan disuruh duluan, karena absen pertama tadi, atau ujian lisan atau banyak deh pokoknya. Tapi aku bersyukur…. Mental ku sudah teruji *tsaaahh

Sabtu, 09 Oktober 2010

Tragedi Sendal Jepit

Sore itu temen ku mampir kerumah buat ngobrolin “bisnis” *tsaah, gaya* . Ba’da sholat ashar kami sama-sama menyantap mie ayam di warung deket rumahku. Hmm…..yummy, akhirnya bisa mencicipi mie ayam juga setelah “ngidam” berminggu-minggu. Hehehe….
Perut kenyang hati pun senang, akhirnya kami memutuskan untuk mampir kewarnet yang ga jauh dari rumahku juga. Hampir 1 jam lebih kami disana. Pulang menjelang maghrib, padahal niatnya tadi bentar.
Setelah didepan pintu, tiba-tiba temenku bilang “ Ki, sandal yang aku pakek hilang ?” * Karena kalo mau masuk ke warnet kudu lepas sendal
“ Hah ….. masa…??? Sandal emak ku tuh . wah…wah… gawatz.. hahahahahaha ….. “
“jadi gimana ki?” temen ku panik
“ ya udah, kamu pakek sandal aku aja, biar aku aja ga pakek sandal *indahnya ukhuwah …. * “
Akhirnya aku pulang tanpa alas kaki, untung jalan sepi. Menahan tawa di sepanjang jalan. Mempersiapkan diri dimarahi emak.
Peringatan : “ Kalau mau ke warnet yang model seperti diatas, pakek sendalnya yang “jelek” ajah. Supaya kejadian seperti di atas ga terulang lagi. Sungguh t-e-r-l-a-l-u…tuh orang. Aku sumpahi tambah soleh. Aamiin ^_^

Bahagianya Menjadi “Tong Sampah “ Kalian

Sudah hampir 2 bulan aku menikmati pekerjaanku menjadi seorang guru. Sungguh menyenangkan. Apalagi bidangku bersentuhan langsung dengan masalah anak-anak. Awalnya aku merasa ragu, apakah aku bisa membantu masalah anak-anak. Ternyata seiring waktu, timbullah kepercayaan mereka terhadapku. Mereka udah mau terbuka dengan masalah mereka dan minta aku membantu menyelesaikannya. Huff… Ternyata ga mudah jadi guru BK. Sungguh tak mudah, kata siapa guru BK itu ga ada kerjaan. Sehari kadang aku menghadapi minimal 2 orang klien yang konsultasi ataupun konseling. Dan itu membuatku harus berfikir keras supaya masalah-masalah yang mereka hadapi bisa teratasi dengan segera dan “sembuh” dengan total dari masalah itu.

Semua murid ku sedang beranjak remaja. Jiwa remaja mereka sangat dominan. Perasaan labil dan emosional yang kurang terkontrol membuat mereka perlu dibina dengan kontinyu. Remaja oh remaja, terkadang sulit aku memahami keinginan kalian. Tiap kali ada yang curhat ada aja yang ngotot, keukuh pada pendiriannya, ada yang menangis sampai sesegukan padahal dia seorang laki – laki, ada yang konflik antar temen, ada yang kesemsem sama lawan jenis, ada yang stress gara-gara sering disiksa saudara kandung sampai luka di tubuhnya, ada yang suka bolos sekolah, ada yang takut sama guru karena pernah dimarahi. Yang namanya remaja, hal sekecil apapun bisa jadi besar kalau mereka yang menhadapinya. Sebagai orang dewasa, aku sangat paham mereka, karena aku pernah remaja. Hehehe Tapi diantara semua yang pernah aku hadapi selama menjadi guru BK di sekolah itu, yang bikin aku KO adalah ketika konsultasi orang tua. Harus mengahdapi orangtua yang anak-anaknya”bermasalah” disekolah… Huhuhu, padahal belom jadi orang tua, aku udah sok-sok an ngomong ini itu tentang anak-anak. Huff… tapi aku belajar menjadi orang tua dari mereka. Susahnya mendidik dan menginginkan anak seperti apa yang mereka inginkan.

Jujur, aku bahagia sekali bisa menjadi tempat kalian berkeluh kesah
Sangat bahagia sekali, bisa menjadi “tong sampah “ kalian.
Tempat membuang segala masalah yang membuat kalian tersiksa.
Terima kasih telah mempercayaiku. Aku berusaha keras buat membantu kalian.
Semoga sukses anak-anak ku. Jadi anak yang soleh yaaaaaaa dan bisa membanggakan. Buktikan pada dunia tentang usaha keras kalian. Aku tunggu kabar sukses kalian ^_^