Rabu, 27 Januari 2010

Ukhuwwan Kami tak selebar daun kelor KAWan

Ukhuwwah kami tak selebar daun kelor Kawan. Lebih besar dari itu. Ada rajutan benang cinta KarnaNya disana,untuk menghangatkan kami ketika Lelah menempuh perjalanan kami yang panjang ini.

Ukhuwwah kami tak selebar daun kelor Kawan. Lebih besar dari itu. Ada benang – benang tafahum yang akan menyambungkan fikiran-fikiran yang bersu’udzon menjadi kain yang indah bernama huznudzon.

Ukhuwwah kami tak selebar daun kelor KAWan.Lebih besar dari itu. Ada pakaian takaful saat kami merasa buntu dan kaku.

Kembali ku tegaskan

Ukhuwwah kami tak selebar daun Kelor KAWan. Lebih besar dari itu. Ada kancing itsar yang akan melengkapi rasa kebersamaan ini hingga terasa hangat .

Ukhuwwah kami tak selebar daun Kelor Kawan. Lebih besar dari itu. Dan tak ku pungkiri terkadang gunting kecewa membelah kami. Tapi jarum kasih sayangnya walau sakit tapi menyatukan kembali hati yang terpisah karna kekhilafan…

Inilah yang membuatku merasakan keindahan berada dijalan ini. Karena ukhuwwahnya yang begitu mempesona bagiku. . . .

”Tidaklah seseorang itu dikatakan beriman sebelum ia mencintai saudaranya seperti ia mencintai dirinya sendiri.” Ukhti. . . Ana Ukhibukum Fillah, Lillah. Hayu’ berlomba mendapatkan tiket rihlah ke Jannahnya. Jadi muslimah dahsyat full manfaat . . .

Tidak ada komentar: