Minggu, 22 Agustus 2010

Walau Ia Tak Selembut Eskrim

Walau Ia Tak Selembut Eskrim
Walau ia tak selembut eskrim. Tapi, ia mendidik kami dengan kelemah lembutan
Walau ia tak setangguh karang. Tapi, darinya aku belajar tentang bertahan hidup.
Buat seseorang perempuan yang paling kucintai didunia ini. Mamah ….
Jika ada yang bertanya kepadamu, siapakah perempuan yang paliiiiiing baik, tangguh, hebat, cantik, didunia ini? Pasti kita akan menjawab dengan kompak. Mamahku/Ibuku/Emakku laaaahhh..
Tentu karena dia layak mendapatkan gelar itu.
Saatnya berbagi ….
Semenjak Papah meninggalkan kami. Mamah berjuang sendiri menghidupi kami ke empat anaknya yang sedang lucu-lucunya mengeluarkan biaya. Tiap hari ada-ada ajah. Keperluan ini dan itu. Apalagi semua anaknya ini cantik-cantik ga ada yang ganteng (maksudnya; perempuan semua). Kebutuhan anak perempuan khan lebih banyak dari Laki-laki.
Menjadi Single parents tidak membuat dia putus asa. Sebagai seorang wirausaha mamah termasuk wanita yang lumayan sukses. Maksudnya, Sukses membuat kami cukup makan, cukup untuk bersekolah, dan cukup untuk berbahagia.
Mamahku bukan sosok seorang yang lemah lembut. Yang suaranya halus bak kain sutera, yang kata-katanya lembut bagai eskrim. Mamahku bukan sosok seperti itu. Karena mamah orang sumatera tulen, jadi kalo ngomong kenceng –kenceng maklumlah keturunan darah militer *hiperbola banget dah *.
Walaupun ia tak selembut eskrim, tapi ia sangat suka eskrim, tapi ga suka rasa stoberi. Baunya bikin pusing katanya.
Walau ia tak selembut eskrim, tapi saat menasehati dalem banget dah… nusuk banget ampe tulang sum-sum.
Walau ia tak selembut eskrim, ia sangat menginginkan anak-anaknya menjadi perempuan perempuan yang lembut *walau itu hanya mimpi*
Walau ia tak selembut eskrim, darinya lah kami bisa merasakan manisnya dunia. Terima kasih telah menjadi ibu yang tangguh untuk ku dan adik-adik ku. Maaf, belum bisa mewujudkan mimpimu terhadapku untuk mendapatkan gelar S.Pd ditahun ini.
“ Doamu oh..ibu. Selalu ku nanti. Mohonkan Allah Rabbi, Beserta ku selalu . . .” [seismic : ibu doakanlah]
Kiky sayang mamah

Tidak ada komentar: